Senin, 08 Desember 2014

HIJRAH KE 09/12/2014

Malam semakin larut, udara malam semakin dingin dan aktivitas keseharian orang orang sudah mulai menghilang di  tengah makin dalam nya malam. Aku duduk terpana di  balkon depan rumah yang berbatasan langsung dengan  jalan raya  wajar kebisingan dan  keributan  sudah biasa ku hadapi disini.
           Aku duduk menatap keramain manusia yang lalu lalang  dengan kesibukan masing masing. Dan aku merenungi nasipku yang  malang ini , yang tak tau malu ini, yang tak tau di untung ini, aku duduk termenung dan menatap langit dengan harapan kosong  dalam jiwa seraya mengeluh  ”Ya ALLAH apakah akau akan tetap begini  dan akan selalu bergantung akan keadaan dan merasa  selalu menjadi yag terbaik , padahal akaulah yang tak ada apa-apanya di bandingkian temanku asaja yang ada di kos ini ,aku ahanya menang dalam kekalahan yang mendalam ya Allah ”

                Emppat tahun lalu saya pernah bermimpi kelak ketika aku kuliah nanti aku pasti merupakan mahasiswa yang selau terdepan dan kritis dalam akademik dan lulus dengan nilai yang sangat fantastis dengan harapan kelak aku akan melanjutkan studiku ke jenjang yang lebih tinggi di barengin dengan memulai karirku sebagai orang kantoran  yang bekerja di perusahaan multinasional. Kemudian melanjutkan studi yang lebih tingggi lagi dengan harapan dapat beasiswa kantor untuk kuliah di luar negri.

                Itu sudah empat tahun lalu saya  cica-citakan , dan empat tahun untuk mencapi itu sudah saya jalani  dan kenyataannya satupun dari sekian banyak angan dan cita-cita saya masih belum ada yang bisa di realisakin hingga saat ini. Satu pun dari semua angan angan itu masih hanya harapan  bagiku. Yang lebih menyakitkan lagi , aku tidak bisa lulus tepat waktu  untuk  studi diplomaku  sungguh sangat malang  sekali akau ini.

                Pantaskah aku jadi manusia? Pantaskah aku hidup? Pantaskah aku untuk semua ini. Jika teman-teman masa kecilku di beri kesempatan untuk bisa merasakan dunia kuliah mungkin mereka tidak akan seperti aku , bahkan mungkin mereka akan jauh melampuiku tapi  sayang tak semua dari mereka bisa melanjutkan studi untuk kuliah dengan berbagai alasan  hingga  minimnya biaya untuk bisa masuk  kuliah.

                Sangat banyak yang bisa di ambil jadi pelajaran, bahkan bisa di jadikan contoh untuk lompatan yang lebih baik, namun apa daya , semua tergantung niat masing-masing  kelak mau jadi apa tergantung orangnya masing masing .


Tak ada kata terlambat, selagi masih ada kemauan , selagi masih ada waktu, mengapa tidak melakukkan yang terbaik . usaha  di barengin dengan doa insyaallah berkah.