Senin, 14 Mei 2012

hapus air mata di pipi ,Hilangkan lara dei hati


 Hilangkan  lara di hati
Kegelisahan, kedukaan dan air mata adalah bagian dari sketsa hidup di dunia. Tetesan air mata yang bermuara dari hati dan berselaputkan kegelisahan jiwa terkadang memilukan, hingga membuat keresahan dan kebimbangan.Kedukaan karena kerinduan yang teramat sangat dalam menyebabkan kepedihan yang menyesakkan rongga dada.Jiwa yang rapuh pun berkisah pada alam serta isinya, bertanya, dimanakah pasangan jiwa berada. Lalu, hati menciptakan serpihan kegelisahan, bagaikan anak kecil yang hilang dari ibunya di tengah keramaian.
Keinginan bertemu pasangan jiwa, bukankah itu sebuah fitrah? Semua itu hadir tanpa disadari sebelumnya, hingga tanpa sadar telah menjadi bagian hidup yang tak terpisahkan. Sebuah fitrah pula bahwa setiap wanita ingin menjadi seorang istri dan ibu yang baik ketimbang menjalani hidup dalam kesendirian. Dengan sentuhan kasih sayang dan belaiannya, akan terbentuk jiwa-jiwa yang sholeh dan sholehah.
Duhai… betapa mulianya kedudukan seorang wanita, apalagi bila ia seorang wanita beriman yang mampu membina dan menjaga keindahan cahaya Islam hingga memenuhi setiap sudut rumah tangganya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala pun telah menciptakan wanita dengan segala keistimewaannya, hamil, melahirkan, menyusui hingga keta’atan dan memenuhi hak-hak suaminya laksana arena jihad fii sabilillah. Karenanya, yakinkah batin itu tiada goresan saat melihat pernikahan wanita lain di bawah umurnya? Pernahkah kita menyaksikan kepedihan wanita yang berazam menjaga kehormatan diri hingga ia menemukan kekasih hati? Dapatkah kita menggambarkan perasaannya yang merintih saat melihat kebahagiaan wanita lain melahirkan? Atau, tidakkah kita melihat kilas tatapan sedih matanya ketika melihat aqiqah anak kita?
Letih…
Sungguh amat letih jiwa dan raga. Sendiri mengayuh biduk kecil dengan rasa hampa, tanpa tahu adakah belahan jiwa yang menunggu di sana.
Duhai ukhti sholehah…
Dalam Islam, kehidupan manusia bukan hanya untuk dunia fana ini saja, karena masih ada akhirat. Memang, setiap manusia telah diciptakan berpasangan, namun tak hanya dibatasi dunia fana ini saja. Seseorang yang belum menemukan pasangan jiwanya, insya Allah akan dipertemukan di akhirat sana, selama ia beriman dan bertaqwa serta sabar atas ujian-Nya yang telah menetapkan dirinya sebagai lajang di dunia fana. Mungkin sang pangeran pun tak sabar untuk bersua dan telah menunggu di tepi surga, berkereta kencana untuk membawamu ke istananya.
Keresahan dan kegelisahan janganlah sampai merubah pandangan kepada Sang Pemilik Cinta. Kalaulah rasa itu selalu menghantui, usah kau lara sendiri, duhai ukhti. Taqarrub-lah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kembalikan segala urusan hanya kepada-Nya, bukankah hanya Ia
Maha Memberi dan Maha Pengasih. Ikhtiar, munajat serta untaian doa tiada habis-habisnya curahkanlah kepada Sang Pemilik Hati. Tak usah membandingkan diri ini dengan wanita lain, karena Allah Subhanahu wa Ta’ala pasti memberikan yang terbaik untuk setiap hamba-Nya, meski ia tidak menyadarinya.
Usahlah dirimu bersedih lalu menangis di penghujung malam karena tak kunjung usai memikirkan siapa kiranya pasangan jiwa. Jadikan hidup ini selalu penuh dengan harapan baik kepada Sang Pemilik Jiwa. Bersiap menghadapi putaran waktu, hingga setiap gerak langkah serta helaan nafas bernilai ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Nasehatilah selalu hatimu dengan tarbiyah Ilahi hingga diri ini tidak sepi dalam kesendirian. Bukankah kalau sudah saatnya tiba, jodoh tak akan lari kemana. Karena sejak ruh telah menyatu dengan jasad, siapa belahan jiwamu pun telah dituliskan-Nya.
Sabarlah ukhti sholehah…
Bukankah mentari akan selalu menghiasi pagi dengan kemewahan sinar keemasannya. Malam masih indah dengan sinar lembut rembulan yang dipagar bintang gemintang. Kicauan bening burung malam pun selalu riang bercanda di kegelapan. Senyumlah, laksana senyum mempesona butir embun pagi yang selalu setia menyapa.
Hapuslah air mata di pipi dan hilangkan lara di hati. Terimalah semua sebagai bagian dari perjalanan hidup ini. Dengan kebesaran hati dan jiwa, dirimu akan menemukan apa rahasia di balik titian kehidupan yang telah dijalani. Hingga, kelak akan engkau rasakan tak ada lagi riak kegelisahan dan keresahan saat sendiri.
WaLlahua’lam bi shawab.

Sabtu, 12 Mei 2012

suramnya buku coretanku

ku duduk sambil sandaran  ke dinding ruangan  4*4  ini  dan terasa sumpek dengan bau  asap rokok  garpit  yang melayang tanpa henti dari9 mulut si lappet yaumil , sambil ngotak ngatik laptop toshiba  cor i3 nya  dengan asyik  buka aplikasi  dan  ngapdate status  di  akun facebooknya ,, sedangkan  si gondrong alias  si  ega  pratama bos preman dari  cimahi asyik dngan sendirinya dengan  game dotanya  sambil  berkoak  dan ngeluh karna kalah  main dota  asyik dengan  gurauannya  bersama teman dotanya yang terlalu  suram untuk di mengerti  untuk sendirinya ,sedangkan  si cemen dines asik dengan ngocehnya  bicara tanpa tujuan dan  selalu  bertemakan   wanita idamannya dan motivasinya untuk  mendapatkannya ,dan selalu  memotivasi saya untuk selalu  terdepan dalam mengenal   yang belum di kenal  tapi harus  bisa di kenal tanpa kata yang terkenal. dan  di sudut ruangan  sang seniopr  jhon sedang tertidur dengan pulasnya  di ujung  ruangan   dan asyik dengan ngorok   ntanpa sadar karna   kecapean karna banyak acara yang harus di selesaikan  wajar lah sang senior yang  selalu sibuk dengan  pekerjaan yang selalu exis di mata remaja  saat ini  namun sayang nya  saya nga pernah tertarik untuk ikut  bermain dalam ke  sibukan yang tak jelas di mata saya , saya lebih suka  diam atau baca artikel  baru daripada nge game yang tak  tau kapan    berakhir  di mata saya

  di dalam ruangan ini lah kami  selalu menghabiskan waktu yang suram  bagi  anak anak yang selalu di landa  ke susahan yang tak tentu ..,  namun yang paling  istimewa  di  dalam ruangan ini  ke suraman  dapat di ubah  menjadi  tawa dan  canda yang   tak ada habis habisnya

malam in malam minggu  dan  malam ini sangat suramm   baagi anak  anak yang tak punya modal  dan  tak  punya nyalii termasuk  kami berempat yang ada di kamar ini keuali si  senior jhon yang   terlebih dahulu  sukses di bidangnya. sedangkan kami berempat  hanya bisa  bicara  tanpa  banyak  pengaplikasian ``````````````````````````````````  eh salah   ssatu lagi yang  namanya  dines da punya  bidadari juga sih tapi  ngak di tempat singgah sekarang ini    hingga ia masih bisa  lunak lunak keras dikit di kalangan yang lainnya

Selasa, 08 Mei 2012

ALLAH DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

ALLAH DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
Salah satu ayat yang menggambarkan dampak kehadiran Allah dalam jiwa manusia adalah
firman-Nya,
"Allah membuat perumpamaan, (yaitu) seorang lelaki (budak) yang dimiliki
oleh beberapa orang yang berserikat dan saling berselisih (buruk perangai
mereka), dengan seorang budak yang menjadi milik penuh dari seorang saja.
Adakah keduanya (budak-budak itu) sama halnya? Segala puji bagi Allah,
tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui
(QS Al-Zumar [39]: 29).
Ayat ini bermaksud menggambarkan bagaimana keadaan seseorang yang harus taat
kepada sekian banyak orang yang memilikinya, tetapi pemilik-pemiliknya itu saling
berselisih dan buruk perangainya. Alangkah bingung ia. Yang ini memerintahkan
satu hal, belum lagi selesai datang yang lain mencegah atau memerintahkannya
dengan perintah lain, yang ketiga pun demikian. Begitu seterusnya, sehingga pada
akhirnya budak itu hidup dalam kompleks kejiwaan yang tidak diketahui
bagaimana cara menanggulanginya. Bandingkanlah hal itu dengan seorang budak
lain yang hanya menjadi milik penuh seseorang sehingga ia tidak mengalami
kebingungan atau kontradiksi dalam kesehariannya.
Menarik dikemukakan alasan Murtadha Muthahhari yang juga memahami
sebagaimana ulama-ulama lain -arti kata rajulan pada ayat di atas dengan
"budak." Ulama tersebut menulis dalam bukunya Allah dalam Kehidupan Manusia
bahwa: Sementara orang ada yang membuat kemungkinan berikut, yakni bahwa
manusia berkeinginan untuk hidup bebas (tanpa kendali). Sesungguhnya keinginan
ini (walaupun merupakan sesuatu yang mustahil) menjadikan manusia keluar dari
kemanusiaannya, karena ini berarti bahwa ketika itu dia tidak mengakui adanya
hukum, tujuan, keinginan atau ide -dalam arti dia kosong sama sekali dari
keyakinan tertentu, dan keadaan demikian mencabutnya dari hakikat kemanusiaan.
Keadaan semacam ini tidak ada wujudnya dalam kehidupan manusia di dunia.
Orang-orang yang menghendaki kehidupan sebebas mungkin, serta tidak
mengakui adanya sedikit peraturan pun, pasti hidup mereka pun dilandasi oleh
keyakinan (ide tertentu) atau berusaha mencari ide/keyakinan tertentu.
Usaha ini menunjukkan bahwa manusia harus menerima wewenang
pengaturan dari keyakinan (ide yang ada dalam benaknya). Jika demikian, tidak
heran jika Al-Quran menggunakan istilah-istilah yang mengandung arti budak
(seseorang yang dimiliki oleh pihak lain).
Keadaan yang digambarkan oleh ayat di atas, terbukti kebenarannya dalam
kenyataan hidup orang-orang yang lemah imannya, atau memiliki sekian banyak ide

Kamis, 03 Mei 2012

goresan pena hitamku(2)

puji syukur ke hadirat ALLAH  SUBAHANA WATAALA yang senantiasa masih memberikan saya waktu untuk  terus berbenah diri ,berbekal diri  dalam memenuhi tujuan utama  awak di turunkan ke muka bumi,, tak lain dan tak  asing untuk menjadi hamba  yang ber iman  dan tawakkal di mata ALLAH  karna hanya orang yang berimanlah  yang akan mendapat balasan syurga  yang telah di janjikan ALLAH taala di hari kemudian .
dan tak lupa  sholawat beriring salam   beribu ribusalam  awak ucapkan atas  nabi besar MUHAMMAD SAW yang telah  memberi segalanya BUATKU ,BUATMU,BUATNYA ,DAN BUAT KITA SEMUA , terutama  akan  nikmatnya islam dan kebersamaannya  yang takkan sampai  jika  tak disampaikan sang  penakluk ujug  dunia yakni Muhammad SAW ,,

tiada kata  selain kata  kata ,,  goresan   keadaan yang tak pernah murung  dan tak pernah  mati di telan  pasang  pengakhiran  yang tiada tara dan tanda akan ke indahan bawaaan  nya sediri,, ini  kata hatiku   akan  pencapaian pencapaian yang sudah lama di tanam di dalam  pikiran dan hati  demi terjangaya  ke damaiian dan ke tentraman di hati,  dan ke tentramann sebagai hamba  yang   patuh akan  perintah  sang penciptanya.Fisik ini memang  tak menampakkan yang perlu di cemaskan dan  di kawatirkan  namun hati ini  menjerit se kuat kuat yang ia mampu  tapi sayang  sang pemilik hati tetap lalai dan acuh tak acuh  atas jeritan  bagian organ tubuhnya  akan jeritan  sang kalbu  yang suci ,, sang kalbu hanya diam dan pasrah   akan  ke adaaan yang tak sesuai dengan yang di inginkannya  namun ia  hanya membutuhkan berjuta juta pengharapan agar  pemilik sang kalbu bisa mendengar  jeritan sang kalbu.

dimana SANG PENAKLUK UJUNG DUNIA ,VISONER SEJATI,ILMUAN HANDAL, dimana mereka??   apa meraka  sudah  mati??  atau apakah mereka  belum di lahirkan ?  jawabannya  "mereka sudah lahir  bahkan sudah pernah  muncul dan mulai menjadi cahaya yang akan  semakin cerah dua tahun yang lalu  saat mereka masih  sekolah di  SMA  ,, namun  cahanyanya mulai redup   satu tahun  setelah  mereka  berada di bangku perkuliahan  yang  , susah dan menyibukkan bagi yang  tak mau belajar .." .apakah mereka  termasuk menjadi orang yang tak mau belajar ??  apa  mereka tidak tau untuk menjadi  penakluk ujung dunia itu mudah seprti membalikkan telapak tangan??..,
  "da baya palaho tadong "

katanya  akan  menjadi  pengubah  di antara orang orang yang merubah ,,, di mana  asas asas yang sudah kau tanam dahulu  kawan..? apa  asas itu tidak tumbuh se iring waktu berjalan ,, apa ia layu karna tidak  pernah di siram seperti tanaman,, apa   kamu lupa akan tujuanmu dan  visimu  di  akhir  perjalananmu  sang penakluk ujung dunia ,,,,??

                                                                           (annafsu la ammarotun bissu iii)